Kembali Memulai
12:14:00 AM
4 tahun saya sempet jadi blogger aktif. Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk vakum dulu karena memang niatnya pengen fokus di pekerjaan. Tapi gimana, ya. Pada akhirnya, kok rasa kangen untuk nulis itu tetep aja muncul lagi ke permukaan walaupun hampir 1.5 tahun saya nggak nulis. Walaupun, sebenernya saya punya alasan kenapa intensitas menulis saya di akhir-akhir waktu sebelum saya vakum itu berkurang secara bertahap. Jadi ya, kalau boleh cerita sedikit, 4 tahun saya aktif blogging itu selama saya masih kuliah. Itung-itung untuk sarana ekspresi diri dan kegiatan sampingan di luar kuliah. Dan nggak saya pungkiri pun, dengan blog saya yang lama pun saya dikasih kesempatan untuk kenal orang-orang yang inspiratif, sering dapet undangan gratis ke acara-acara fashion show, ketemu blogger-blogger lain yang stylish nya minta ampun, dan masih banyak lagi kesempatan yang saya dapat selama 4 tahun itu.
Iya, dari cara saya mendeskripsikan hal tersebut diatas, saya adalah seorang fashion blogger. Fashion blogger dengan segala pro dan kontra nya. Kalau saya sendiri sih, saya mulai blogging kira-kira mulai dari tahun 2009, dan jumlah fashion blogger cowok itu masih bisa diitung jari banget. Sebut aja waktu 2009, fashion blogger cowok yang baru muncul ke permukaan tuh baru ada Ario Achda sama Luthfi Darwis. Ya, sama saya deh itungannya kalau boleh narsis sedikit. Seru banget, seru bisa kenalan sama sosok mereka yang sekarang sepertinya udah on the way untuk ngejar mimpi mereka masing-masing. And I'm really happy for them! Terus juga ya, dari fashion blogging pun saya bisa kenalan sama desainer-desainer fashion yang waktu itu, mereka masih diitung baru. Ada Nina Nikicio dan Dana Maulana dari Danjyo Hiyoji. Dan nggak ada yang tau kalo di masa depan, ternyata 2 brand ini pun masih eksis dan masih jadi pilihan buat yang nyari alternatif streetwear brand lokal di Indonesia.
Cuma ya nggak tau ya, ini cuma opini ringan saya aja. Makin kesini, they took fashion blogging very serious. Seperti contoh, kualitas fotografi blogger sekarang udah OK banget. Lalu, kembali lagi alasan kenapa saya mulai fashion blogging dari awalnya adalah sebagai sarana ekspresi diri. Dan di masa kini, saya udah susah untuk ngeliat itu. Everything seems very commercial nowadays. Saya cuma ngerasa entitasnya berubah aja dari blogging sebagai sarana ekspresi diri menjadi blogging sebagai sarana eksistensi diri. Sebenernya itu. Dan untuk anak kuliahan yang biasa-biasa aja seperti saya, bisa beli Danjyo Hiyoji sama XSML walaupun sale aja saya udah seneng kok waktu itu. Ya karena saya emang suka desainnya Rama Dauhan, desainer nya Danjyo Hiyoji pada waktu itu. Udah. Kalau sekarang, saya bisa loh liat ada blogger head-to-toe itu segala Moschino, Alexander Wang, Charlotte Olympia, RayBan semua nempel di badan badan. In short, as a student in my 20s, I barely can't afford that. I'd rather leave before it's too late. Saya cuma udah nggak bisa jadi diri saya sendiri dengan fashion blogging aja. In short begitu yang saya rasakan. And yes, I can't even afford a basic tee from T by Alexander Wang. What else?
Dan akhirnya, saya pun diberi kesempatan untuk menjadi official blogger untuk Indonesia Fashion Week 2 tahun berturut-turut di tahun 2014 & 2015. Dan disaat itu pula saya mencoba untuk mengubah image blog saya dari blog fashion menjadi blog yang lebih "umum". Tapi ternyata pun itu lumayan sulit untuk saya. Saya hanya ngerasa kalau blog saya udah terlalu "tumplek blek" dalam 1 rumah. Sampai akhirnya saya vakum, dan akhirnya mikir. Mungkin saya perlu rumah baru. Iya, rumah baru untuk menampung apa yang saya punya di otak saya aja. Rumah baru dimana saya bisa jadi diri saya apa adanya. Rumah baru dimana saya bisa nulis yang nggak baku baku amat. Rumah baru dimana saya bisa jadiin galeri gambar-gambar saya, album foto, apapun itu.
29 Februari 2016, kita coba lagi deh. Kali ini, saya mau menulis untuk diri sendiri dulu aja. Tentang audiens nya siapa, siapa yang baca, suka atau nggak, itu urusan nanti. Intinya, saya cuma ingin di rumah baru saya ini, saya nggak perlu takut untuk orang ngomong apa tentang cara saya berpakaian, brand apa yang saya pakai, dan lainnya. Udah, itu aja niatnya. Spektrum Putih namanya. Kenapa spektrum dan kenapa warna putih. Well, saya analogikan bahwa banyak yang bisa saya ulik di kehidupan saya, beragam layaknya warna. Dan waktu kecil, saya suka nonton Kuis Galileo itu loh yang pembawa acaranya Ronny Waluya sama Susan Bachtiar. Disitu ada baling baling warna warni. Mejikuhibiniu warnanya. Pertanyaannya, warna apa yang muncul kalau baling baling warna warni nya diputar dengan kecepatan maksimal? Ternyata, warna nya putih. Agak asal, mungkin. Tapi seenggaknya, saya cuma ingin punya rumah untuk pemikiran saya. Jadi, baling baling warna warni itu adalah pemikiran saya, dan warna putih nya itu adalah hasil "otak" saya yang udah ditampung di rumah baru. Ya, semoga bisa betah di rumah baru ya, Vo.
0 comments